BILA ANDA INGIN MENDOWNLOAD TEKS DARI BLOG SAYA, SILAHKAN DI DOWNLOAD, CARA2 MENDOWNLOAD ADALAH SBB:

1. PILIH TULISAN YANG AKAN DI DOWNLOAD
2. SETELAH ANDA KLIK, ANDA AKAN DI BAWA KE SITUS ADF.LY, KLIK SKIP AD
3. ANDA AKAN DI BAWA KE MEDIAFIRE.COM, KILK LINK DOWNLOAD THIS FILE UNTUK MENDOWNLOAD

Sabtu, 22 Oktober 2011

TEMUAN SISTEM : PENANGKAPAN AIR BERSIH

Prihal :  TEMUAN: SISTEM MENANGKAP AIR DALAM TANAH.
KEPADA
Yth. Yang Mulia Bapak Gubernur
Pemerintah Propinsi Jawa Timur
                                                                                                                                Di    S U R A B AY A.

P R AK A T A :
Pada musim Kemarau hampir di selurah Tanah Air Indonesia, air bersih untuk keperluan hidup se hari-hari saja sudah sulit pengadaan nya, apalagi untuk  keperluan Pertanian, sawah dan ladang kena dampak kekeringan yang menyebabkan Puso; tetapi pada Musim Hujan hampir seluruh Tanah Air Indonesia kelebihan air yang menyebabkan banjir di mana-mana dan dampak nya merusak segala nya Kendaraan, Perumahan,  Persawahan dan hasil panen dll.
 Pemerintah belum optimal mengatasi kekeringan, kegagalan mengfungsikan Waduk-waduk Raksasa karena sedimentasi dll,  cara yang  sejak dulu dilaksanakan , ialah mensuplai air bersih dengan kendaraan tangki,  air di bagi-bagi kepada penduduk sekedar untuk masak dalam jumlah yang sangat kecil, tidak ada jeleknya kami utarakan untuk menghadapi kemarau panjang  secara ILMIAH ialah dengan cara MENANGKAP AIR DALAM TANAH.
1. MENANGKAP AIR DALAM TANAH :
Sistem nya hampir SAMA seperti membuat waduk raksasa untuk menampung air hujan, akan tetapi TIDAK diperlukan Main Dam yang tinggi nya  50 s/d 100 m; cukup dibangun BENDUNG dari beton bertulang dengan tinggi sekitar  5 m;  kenyataan waduk-waduk raksasa yang telah dibangun SEMUA NYA tidak berdaya menghadapi  endapan lumpur tanah dan batuan atau SEDIMENTASI, sehingga fungsi waduk sebagai pengendali banjir kurang optimal.

 Tehnologi MENANGKAP AIR DALAM TANAH di ilhami oleh Pembangunan Waduk-waduk Raksasa seperti Jati Luhur, Gajah Mungkur, Karang kates, Selorejo, Wlingi Raya dan Kali Bening dll; yang mana untuk  Penutupan Sungai di Bawah Tanah dilaksanakan dengan system TIRAI YANG TAK TEMBUS AIR yang merupakan tindakan  Booring & Grouting, ialah Penyuntikan cairan Semen kedalam sungai dalam tanah, disingkat system B & G .
Dalam hal ini kami memilih Waduk Kali Bening sebagai CONTOH : yang ternyata daerah tangkapan air nya [cathment area] dari Desa Petung sampai kota Saradan  seluas sekitar 9 km2 [belum  di Invest ] yang mengandung deposit pasir dan batu di Elevasi sekitar+70,00 ,  ternyata setelah waduk Kali Bening jadi, di musim Kemarau secara coba-coba penduduk membuat sumur pralon sedalam 40m yang menembus lapisan pasir dan batu, dan air tanah naik 34m dan air bisa di pompa untuk pertanian.
Kami berpendapat  venomena ini bisa DI CARI , pada daerah-daerah lain di seluruh TANAH AIR INDONESIA,  luasan-luasan  tanah yang tekstur tanah dan batuan YANG  mempunyai KEMIRIPAN dengan yang ada  di CEKUNGAN di Waduk Kali Bening, bisa DIMANFAATKAN untuk menyimpan air dalam tanah maka dalam hal ini di butuhkan banyak tenaga-tenaga GEOLOG yang baik dan handal.
Geolod yang benar dan handal mampu dengan DISIPLIN iLMU  dan AKAL BUDI nya menentukan , di mana letak batuan pasir di suatu daerah, hanya dengan melihat kenyataan alam , yang juga dicocokan  dengan PETA DASAR POKOK; yang ada di setiap Kabupaten untuk Pulau Jawa , Bali dan Madura yang dibuat Pemerintah Belanda di tahun 1935, yang ternyata masih RELEVAN untuk banyak Pembangunan.
 Waktu Gunung Kelud meletus sekitar th 1993,  abu volcanic dan batu-batu menutup  sumur-sumur penduduk sekitar desa Siman sampai Besowo Kec. Kepung Kab. Kediri,  Pemerintah membuat sumur bor dalam [Deep Well] se dalam 400 m  diameter  12 dim;  yang di tentukan LOKASI nya oleh Tenaga-tenaga  Geolog, di Desa Siman dan  desa Tarokan  Kab. Kediri dengan hasil yang BAIK, air tanah  bisa di angkat dengan pompa tenaga Disel 50 DK, dan di distribusikan ke masyarakat .  
Waduk Kali Bening  merupakan cekungan atau lembah dengan luas 650 ha pada ketinggian 110.00 dari permukaan Laut,  yang diairi oleh sungai Bening /Widas dengan 12 anak sungai nya,  pada musim hujan debit sungai itu sekitar 100 m3/detik, tetapi pada musim kemarau tinggal sekitar 0,3 m3/detik tebal air sekitar 10 cm dan hampir-hampir tidak mengalir.
Tetapi dibawah dasar kali Bening, ada aliran air yang merupakan sungai di bawah tanah, hal ini yang mendapat perhatian khusus dalam Perencanaan Waduk kali Bening, yang harus di tangani secara saksama, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari, yang dinamakan system TIRAI TAK TEMBUS AIR, atau system BOORING & GROUTING,  disingkat system B & G.
 TIRAI YANG TAK TEMBUS AIR [teoritis]  di buat dari cairan Semen yang di suntikkan kedalam sungai dalam tanah, sehingga aliran air nya bisa di hentikan; oleh karena itu merupakan barang yang kecil dan tipis melebar dikatakan TIRAI, [ tebal nya sekitar 6 m lebar 200 m dan panjang 300 m] ,  di bandingkan dengan besar cekungan/lembah Bening yang luas nya 0,65 km2 terasa sangat kecil dan tipis.
Maka dikatakan system B & G sebagai TIRAI TAK TEMBUS AIR,  meski kecil dan tipis yang ternyata MAMPU menghentikan air sungai dalam tanah; SEDIKIT DEMI SEDIKIT air akan naik memenuhi jalur-jalur sungai dan selanjut nya  seluruh luasan lembah, dan oleh daya serap tanah system CAPILER  air tanah terhisap sampai sekitar 5-10 m di atas  ketinggian normal/rata air, hal ini tidak terlihat  sebab proses nya ada didalam tanah, tetapi apabila di daerah itu di pasang  sumur uji yang di buat dari pralon 2 dim atau sumur biasa akan terbaca kenaikan  dari permukaan air itu.
Proses kenaikan  air tanah bisa berjalan  ber tahun-tahun atau bisa hanya berbulan-bulan, sesuai tekstur tanah dan batuan dan BESAR dari intensitas hujan yang turun di daerah itu, selanjut nya air yang terdapat di dalam tanah bisa di pompa ke atas di kumpulkan ke dalam bak besar dari beton bertulang dan lewat pipa pralon 4 dim air di distribusikan ke masyarakat
Venomena ini  bisa DIKEMBANGKAN di banyak tempat di seluruh Tanah Air Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang tiap tahun mengalami kekeringan panjang, atau PALING TIDAK bisa untuk memenuhi kebutuhan  AIR BERSIH,  sesungguh nya kekeringan bisa ditanggulangi dengan Ilmu Pengetahuan & Tehnologi yang layak, ialah system TIRAI YANG TAK TEMBUS AIR atau system  B & G.
2. VENOMENA DI ATAS LEMBAH KALI BENING DI SARADAN :
Penguasan tanah untuk keperluan Waduk kali Bening di tentukan pada Elevasi 110,00  dari permukaan laut, sedangkan untuk Daerah Tenggelam Elevasi 109,00 sehingga ada TERSISA LUASAN LAHAN yang cukup besar yang disewakan kepada penduduk untuk bercocok tanam jenis pohon, dulu pengolahan tanah dengan cara tadah hujan tetapi kini dengan cara Pompanisasi.
 Di musim Kemarau sekitar bulan Juli permukaan air Waduk Kali Bening turun di ketinggian Elevasi +90,00 karena diggunakan untuk suplai air ke daerah pertanian Kab. Nganjuk, sementara permukaan tertinggi di Waduk Kali Bening +109,00 , air sudah jauh dari tepi Waduk sehingga tidak bisa di gunakan untuk Pertanian di desa Petung.
Ada yang mencoba membuat sumur pralon 3 dim di tepian Waduk Kali Bening, setelah pengeboran sedalam sekitar 40m  mata boor menembus  lapisan sirtu, dan air tanah naik sampai 34 m yang berarti kedalaman muka air Cuma 6m dari muka tanah,  mampu di sedot secara ringan dengan pompa Disel .
 Selama 6 hari siang dan malam sumur di pompa, air keluar melimpah tidak ada tanda-tanda muka air dalam  tanah menyurut; waktu itu musim Kemarau tanah dalam keadaan kering kerontang , maka itu suatu hal yang sangat menggebirakan,  merupakan BERKAH yang dominan untuk  pertanian.
Sejak itu banyak petani yang membuat sumur Pralon di MANA-MANA sampai dekat kota Saradan di atas tanah pertanian masing-masing dan semuanya berhasil dengan baik, dan para petani bisa menanam apapun di musim kemarau, kalau dulu mereka meninggalkan desa untuk mencari pekerjaan lain, kini hidup bercocok tanam ternyata hasil panen di musim kemarau lebih baik dari pada di musim hujan.
Kini justru orang-orang dari luar desa Petung yang berdatangan untuk mengusahakan pertanian di daerah tersebut karena mereka punya modal dan keahlian, pekerjaan di Petung lebih berkembang oleh karena ada Waduk air seluas 650 ha, untuk usaha Perikanan,   Rekreasi & Pariwisata local.
Kesimpulan sementara,  kurang lebih 40m dibawah permukaan tanah di Lembah Bening pada  sekitar ketinggian   +70,00 dari permukaa laut, terhampar luas dari Desa Petung sampai kota Saradan kurang lebih sekitar 9 km2 .
 Terdapat  DEPOSIT PASIR DAN BATU yang tebal yang mampu menyimpan air tanah jutaan m3, bukti SEDERHANA air sumur-sumur pralon 3 dim di sedot dengan ratusan pompa air berhari-hari sekitar 1 bulan, air tidak pernah habis, dari bulan Mei s/d Nopember, pada hal saat itu ketinggian air di Waduk Kali Bening sekitar+ 84,00 dari permukaan laut, atau 25 m dibawah daerah pertanian, karena air Waduk  di pakai untuk Pertanian Kab. Nganjuk, yang di salurkan lewat saluran Pengairan mulai Bendung Glatik sampai Songgowar sejauh 47 km.
Untuk mengetahui luas dan tebal DEPOSIT PASIR DAN BATU didaerah itu, harus ada Investigasi Tanah dan Batuan dengan cara diadakan pengeboran-pengeboran Teliti  dengan jarak tiap 200m di seluruh lembah Bening, untuk mendapatkan DATA berapa tebal dan luas DEPOSIT  pasir dan batuan, agar bisa di kembangkan untuk hal yang lebih bermanfaat, terbukti ada yang membuat sumur Pralon 3 dim JAUH diluar desa Petung juga  berhasil dengan baik.
Hal ini merupakan FAKTA yang menunjukan  hal yang positip dan layak untuk diteliti dan diselidiki secara Ilmiah, karena air tanah merupakan KOMODITI yang mahal saat ini, di harapkan Pemerintah  tanggap  dan menangani nya, kini diatas lembah Bening merupakan daerah Pertanian yang subur, sebab air tanah yang di sedot mulai bulan Mei sampai dengan bulan Nopember tidak ada tanda-tanda habis.
3. MAIN DAM [DAM UTAMA] WADUK KALI BENING :
Letak As Main Dam Waduk Kali Bening di Desa Petung Kec. Saradan Kab. Madiun di ketinggian 110 m dari permukaan laut, 3 km dari jalan Propinsi Nganjuk-Madiun, dengan panjang sekitar 700m membentang arah Utara-Selatan, Waduk Bening letak nya strategis jauh dari kebisingan, istirahat bagi yang bepergian jauh menu makanan ikan bakar yang lezat, pemandangan alam yang menghanyutkan, duduk dan istirahat di kesegaran naungan pohon Trembesi, angin semilir sepoi-poi basah dst.
Dipilih As Dam yang memotong lebar kali diambil yang RELATIP pendek, bukan yang terpendek, agar  ada nya PENYANGGA terhadap badan  Main Dam [Cor] agar sikon nya  lebih kokoh, Main Dam adalah satu-satu nya konstruksi  yang DIHARAPKAN  mampu menahan tekanan air yang terbendung SAMPAI setinggi 47m , Main Dam   direncanakan  dibuat dari timbunan tanah, yang diperkuat dengan lapisan sirtu dan batu-batu boulder/Breksi dengan  ukuran 2m.2m.2m  untuk konstruksi RIP RAP.
Main Dam di dirikan di atas  tanah dan batuan yang di perkuat dengan system B&G sedalam 50- 150m yang merupakan tirai tak tembus air, dan Landasan Beton Bertulang dengan ukuran  lebar 20m, tebal 10m, dan panjang 300m, sebagai LANDASAN yang kokoh dari COR [inti Dam Utama ] yang di buat dari tanah yang TERPILIH lewat penelitian Trayel and Tes yang layak , dan di padatkan dengan alat silinder penggetar dengan berat 10 ton yang di tarik 8-10 kali pulang balik dengan Cartterpilar.
4. PENELITIAN/INVESTIGASI TANAH DAN BATUAN:
Pekerjaan pertama yang penting ialah Investigasi tanah dan batuan di As Dam dengan Pengeboran TELITI pada  setiap jarak 50 m, untuk mengambil sample tanah dan batuan PADA TIAP KEDALAMAN 1M, di  sepanjang As Dam terutama pada sekitar lebar kali agar diketahui kenyataan Geologi pada profil tanah dan batuan nya.
Pada tiap kedalaman 1m Booring Teliti selain Sample tanah dan batuan, yang disimpan didalam kotak Sample yang berisi 10 sample, yang berarti menyimpan 100m kedalaman Booring Teliti; diadakan Tes Porositas Air untuk mengetahui BESAR Porositas Tanah dan Batuan, data ini untuk dinyatakan pada gambar   pelaksanaan pada pekerjaan B & G   .
Pada Pekerjaan B & G Mandor memerintahkan untuk mambuat cairan Semen Biasa kalau letak mata Boor pada tanah yang kecil Porositas nya, tetapi mata Boor yang terletak pada tanah yang Besar Porositas nya, biasa nya pada daerah Pasir dan Batu yang dipompakan adalah Spesi 1:3 , ialah spesi dengan campuran 1 takaran Semen dan 3 takaran pasir Kwarsa dan air secukup nya.
                                5.AIR TIDAK BISA DI HALANGI  TETAPI DILEMAHKAN SIFAT DAN DAYA NYA. : 
Dari  data Pengeboran Teliti, di nyatakan pada gambar  potongan memanjang, terlihat tanah berlubang-lubang dengan diameter 1 cm s/d 20 cm yang berada di selebar kali dengan ketebalan  2 sampai 10m, venomena  kali dalam tanah TERJADI oleh manivestasi Hukum Archimedes: ” Bahwa air selalu  bergerak ke tempat yang lebih rendah.”
 SIFAT dan DAYA dari air ialah PANTANG dihalangi, air akan melawan apapun yang menghalangi nya, TERMASUK melawan TIRAI YANG TAK TEMBUS AIR ialah dengan naik keatas sampai melewati nya, tetapi oleh karena tanah dan batuan bisa DITEROBOS OLEH AIR maka terjadilah alur-alur sungai dalam tanah, yang berfungsi sebagai penampung dan penyalur air yang turun dari lereng-lereng, lembah- lembah dan dari luasan tanah sekitar nya menuju LAUT.
Untuk melawan daya dan sifat  air yang luar biasa itu maka terciptalah system Trayel and  Tes, ialah suatu cara untuk  MELEMAHKAN DAYA dan SIFAT air yang agresif dan laten dalam batas AMAN  dengan cara Pemadatan tanah dan batuan secara sistimatis untuk MEMPER KECIL PORI-PORI TANAH sehingga daya air TERHAMBAT, dan otomatis membuat BD tanah bertambah besar, agar BOBOT Main Dam [COR] bertambah berat yang akan menambah kekokohan Dam.
Pek.Lapangan : Tanah dibasahi  dengan air sekitar 30%, butir-butir di perhalus dan pada ketebalan 25 cm lapisan tanah di PADATKAN dengan alat silinder giling diameter 1m panjang 4m dengan berat 10 ton dan di beri Penggetar dan ditarik mondar mandir 8 sampai 10 kali oleh Cartterpilar[ Bolduzer yang terbesar dan terberat], diambil sampel nya dan lansung di adakan chek Trayel and Tes nya..  
Oleh daya dan Sifat air yang laten maka  terjadi lah SUNGAI DALAM TANAH yang mengalirkan air ke laut, dalam waktu sekitar 3 bulan Juli–Agustus- September, terjadilah fenomena tanah gersang yang kering  kerontang di seluruh permukaan tanah,   karena suply air dari hujan tidak ada.

6. SISTEM BOORING & GROUTING atau TIRAI TAK TEMBUS AIR:
 System B & G, atau TIRAI TAK TEMBUS AIR  ialah tanah dan batuan disuntik dengan Cairan Semen dengan  Pompa air super kuat 90 DK lewat Slang-slang dari karet yang dirancang tahan terhadap Tekanan Tinggi sekitar 90 atmosfir, Agar cairan semen dan spesi 1:3 cair, mampu masuk ke dalam relung-relung tanah dan batuan, sesuai kenyataan Geologi nya,  sehingga seluruh air DARI SUNGAI  DALAM TANAH  TERBENDUNG dan tidak akan mengganggu kestabilan konstruksi Main Dam di kemudian hari.
Perencanaan TIRAI TAK TEMBUS AIR, satu titik B & G yang terletak di As Dam, pada jarak 2m di kiri dan kanan dibuat  satu titik B & G, selanjut nya  maju 2m dibuat Titik-titik  B & G yang sama, sehingga sampai jarak 100 m di As Dam terletak 153 titik B & G, kalau panjang Main Dam 700m berarti ada 153 kali 7 1071 buah titik B & G, kedalaman dari pekerjaan B & G di tiap  titik tidak sama , disesuaikan dengan kenyataan Geologi tanah dan batuan nya.   
Dari pengalaman sistem B&G di Proyek Selorejo pada tahun 1965, satu titik B&G bisa menghabiskan Portland  Cemen sekitar 50 sampai 250 sak PC dengan berat per sak 50 kg, dalam hal ini pada tempat yang satu tidak sama dengan pada tempat yang lain oleh karena situasi dan kondisi kenyatan Geologi tanah dan batuan nya tidak sama.
7. PERALATAN YANG MENUNJANG PEKERJAAN B & G.
Unit pencampur  Semen & Air [Unit Mixer] dan  Unit Pompa tekanan tinggi 90 DK diletakan 5m di atas  daerah  B & G agar Cairan Semen mudah  mengalir kedalam lubang Booring dan terhindar oleh banjir yang sering terjadi di daerah itu.
 Andang di buat dari dolken kayu Jati diameter 12cm panjang 4m, yang  diikat kokoh dengan kawat 3 mm dengan sistim Snok/diputar , selanjutnya ada 2 Unit Pompa Air, yang satu beroperasi yang satu untuk cadangan;  untuk mensuply kebutuhan air yang merupakan kebutuhan yang sangat DOMINAN dalam pekerjaan B & G.   
Kebutuhan bahan pokok pekerjaan B & G ialah Semen , Bintonet /bubuk pelicin yang  memungkinkan semen mampu masuk kedalam pori-pori tanah, pasir kwarsa, dan air bersih; kawat tali diameter 3mm, mata boor, AC[ Air Compressor] untuk meniup slang yang buntu dan pembersihan lantai.
Kebutuhan peralatan  B & G lain nya ialah ialah alat boor UD5 [Unit Drilling yang mampu mengebor sampai kedalaman 500m], slang karet yang mampu menahan tekanan 100 atm, manometer untuk mengetahui tekanan Air Semen, pipa booring 3 dim panjang 3m dengan ketebalan pipa 1cm,alat Transportasi dan Bolduzer untuk pembuka jalan.
8. PELAKSANAAN PEKERJAAN  B &G :
Pelaksanaan Sistem B & G ialah bertahap; tahap pertama titik B &G di boor sedalam 3m, dipasang cassing ukuran 3 dim mencuat 0,80 m diatas andang, disambung dengan valve dari baja ukuran 3 dim yang sudah ada Manometer nya, dan disambungkan dengan ujung slang ukuran 3 dim dengan system drat yang kokoh kuat tetapi mudah di lepas.
Selanjut nya kran dibuka cairan Semen masuk kedalam pipa Cassing dan terus masuk kedalam tanah, kalau tekanan Manometer sudah mencapai tekanan Rencana, cairan semen di arahkan ke Mix/ kealat pencampur  dengan cara membuka kran balik, selanjut nya aliran semen di masukkan ke titik booring yang sudah siap di B & G, pencatatan waktu, mulai saat semen mulai masuk ketanah dan tekanan nya di catat dengan teliti dan saksama.
Setelah 3 hari dimana CAIRAN semen sudah mengeras titik B&G di boor lagi sedalam 6m, setelah itu dilaksanakan pekerjaan B&G yang sama dengan yang lalu, lanjut 3 hari kemudian diboor sedalam 9m dan dilaksanakan pekerjaan B&G yang sama dengan yang lalu, dan seterus nya sampai di kedalaman sesuai dengan Rencana pokok pekerjaan B&G.
Pekerjaan B & G penuh RISIKO rawan penggelapan Semen, sebab kalau pengawasan  kurang baik, Semen TIDAK  masuk kedalam tanah tetapi ke tempat lain, sementara laporan yang tertulis baik, pada tulisan kami dulu kami menyarankan agar pekerja B&G diambil dari kawasan gunung Bromo daerah Malang,  daerah Probolinggo, mereka lebih bisa dipercaya, mereka adalah orang suku  Tengger.
9. SUMUR UJI.
Sumur Uji ialah system untuk menguji kenaikan air tanah OLEH karena HUKUM CAPILER, pada jalur-jalur sungai yang ada, dan pada  cekungan/lembah yang terbentuk oleh sungai dan anak-anak sungai, juga luasan tanah diatas cekungan di suatu daerah yang direncanakan untuk diambil air tanah nya dalam system MENYIMPAN AIR DALAM TANAH, setelah pekerjaan B & G selesai.
Sumur UJI bisa di buat dari pipa pralon 2 dim yang dipasang dengan  pengeboran tanah, dibuat di sekitar cekungan/lembah, sumur uji no.1 dipasang di kedalamn 3m muncul sampai 0,80 cm diatas tanah dipasang tiap 30m arah udik, Sumur no 2, sumur no 3, dan seterus nya  dari  As Bendung  , sehingga kalau air sungai dalam tanah naik oleh karena terbendung oleh system B&G bisa di ketahui  dan di ukur.
Hasil bacaan Kenaikan air tanah dari SEMUA sumur uji diperhitungkan sebagai acuan diteruskan atau tidak system MENYIMPAN AIR DALAM TANAH, ada tidak nya lapisan-lapisan SIRTU di kawasan cekungan menentukan keberhasilan system.

10. CANAL PENGELAK :
Agar supaya Pelaksanaan bangunan BENDUNG  tidak terganggu banjir, maka di bangun terlebih dulu  Canal Pengelak, yang berfungsi sebagai Pengelak Air Banjir, Canal Pengelak direncana mampu menyalurkan air banjir pada  debit terbesar kali 2 .
Canal Pengelak bisa dibuat dari pasangan batu kali atau tumpukan tanah yang dipadatkan menjadi tanggul tanah dan diperkuat dengan bronjong kawat di depan nya, ketinggian tanggul sekitar 4m dari air sungai di usahakan di atas air banjir agar tidak rusak oleh banjir, setelah melewati daerah Bendung Ujung belakang Canal Pengelak masuk ke sungai lagi kira-kira 50-100 m dari rencana Bendung
Jalur Canal Pengelak digali dengan kemiringan 2 permil dengan Excafator, tanah galian di taruh di kiri kanan Canal, dipadatkan dan di perkuat dengan pasangan  Bronjong kawat yang di isi batu kali, dipasang pada  sisi dalam canal sebelah menyebelah, agar tahan dan kuat terhadap serangan air banjir .
 Di bagian udik yang berhubungan langsung dengan sungai, batu-batu besar dipasang berdekatan melintang sungai, setelah itu di sela-sela antara batu-batu besar di tutup dengan ikatan jerami atau dau-daun agar semua aliran air membelok kedalam Canal, setelah itu di timbun dengan tanah dan dipadatkan,sampai seluruh aliran air masuk ke Canal,  maka daerah pembangunan Bendung mongering.  
11. PEKERJAAN BENDUNG :
Dasar sungai di gali sekitar kedalaman 3 m di  sepanjang lebar sungai dan  di tambah 10m kiri dan kanan, dipadat kan dan diratakan dengan Bolduser, setelah itu di pasang Blok beton bertulang tebal 2,5m lebar 10 m panjang sesuai lebar sungai, rangka besi beton untuk Bendung di pasang dan di cor sekalian bersama Blok Beton.
 Blog Beton dibuat melengkung kedalam  dengan Radius 1000m, agar mempunyai  pertahanan lebih terhadap tekanan air nanti nya, setelah 3 hari dilaksanakan pekerjaan B&G sedalam 20m, diatas sepanjang Blog beton agar terjadi sambungan yang kuat antara tanah dan blok beton, dan sebagai landasan yang kuat dari Bendung Beton nanti nya.
Pembesian untuk  konstruksi Bendung setinggi 5 m, di buat miring kearah hilir 20cm agar nantinya air yang meluap di atas Bendung tidak membentur badan Bendung, lebar atas Bendung di rencana 2 m dan lebar bawah 3 m terletak 1 m dari ujung Blog Beton, diatas Bendung  di bangun  Jembatan lebar 4 m berada 3 m diatas Bendung , disangga pilar ukuran 40 cm.40 cm dengan jarak antar pilar 5m . 
Sisa  Blog Beton ada 6 m digunakan untuk kolam air sedalam 1 m, agar air banjir yang jatuh tidak merusak blok beton dengan cara di bangun pasangan batu kali setebal 40 cm dengan spesi 1 : 3 disepanjang Blok Beton, di kiri dan kanan di ujung Blok Beton yang berhubungan langsungn dengan tanah di bangun Plengsengan dari beton bertulang miring kearah tanah 3 derajat.
                                                                12. SUMUR ABADI.
Dikatakan Sumur Abadi karena tidak akan habis air nya meski di ambil ber hari-hari berbulan-bulan, dibuat dipinggir bekas Sungai dekat Bendung, ialah tempat mengambil Air Bersih, Surmur Abadi dibuat bersamaan dengan Bendung sedemikian rupa agar motor Tangki bisa mendekat dan mengambil air bersih dengan di pompa, Sumur Abadi di buat dari Beton Bertulang lebar 4m dan panjang 10m kedalaman 10 m, ujung yang menghadap arus sungai di buat miring agar pada waktu banjir tidak tersangkut sampah-sampah.
13.INVESTIGASI  KELAYAKAN MENANGKAP AIR DALAM TANAH
Sebelum membuat Bendung untuk MENANGKAP AIR DALAM TANAH terlebih dulu di adakan Pengukuran Cross Sektion dan Longitudinal Sektion di seluruh daerah Cekungan/Lembah dan Penentuan antar letak titik ukur pada jarak 100 m, yang merupakan jaringan bujur sangkar dengan jarak jaring 100 m.
Pada  tiap titik ukur dicantumkan Elevasi/ketinggian dari permukaan laut dan nomor urut Seksi misalnya[ S 1. P 12. E 304.20 ] yang arti nya Sektion 1 . Patok No. 12. Elevasi +304,20 berguna untuk mengetahui letak dari patok-patok Pengeboran Teliti dalam  penelitian struktur tanah dan batuan dan  Data Porositas air.
Batuan yang memungkinkan terbentuk nya KANDUNGAN  air didalam tanah ialah : Lapisan Pasir, Lapisan Kerikil, Lapisan Pasir dan Batu, LAPISAN BOULDER batu-batu Breksi yang besar, Lapisan Batu Kapur [Ca O3] , dalam lapisan-lapisan jenis tanah ini akan terkandung air tanah yang jenuh yang bisa dipergunakan untuk Pertanian dan Industri.
Setelah Pengeboran Teliti dilaksanakan dan Sample tanah dan batuan diperiksa di catat di abadikan dalam foto data dan Sampel di amankan dalam Gudang sampel, semua nya di sampaikan ke Kantor Pusat Laboratorium tanah dan batuan untuk Periksa lebih teliti, setelah itu. Babak Perencanaan Global Pryek MENANGKAP AIR DALAM TANAH dilaksanakan sesuai invo data seperti tulisan diatas.
14. LANGKAH :SISTEM  MENANGKAP AIR DALAM TANAH.
1. Membuat Jalan Masuk ke daerah Proyek, membuat Kantor Induk, kantor lab, Perbengkelan, Motor PooL,  Tempat Ibadah , Kantin, Barak Pekerja, Poliklinik dan Pergudangan, Pos Jaga, Wisma Tamu dll.
2. Mencari lewat melihat Kenyataan Topogravi di Lapangan, daerah Cekungan/ Lembah yang mirip Cekungan di  Waduk Kali Bening dengan bantuan Peta Top dari Jawatan Topogravi yang di kuasai Angkatan Darat.
3.Pengukuran Cross dan Long Sektion daerah konstruksi Bendung dan tangkapan air di luar cekungan Lembah, SUATU tangkapan air[ Cathment Area] untuk menentukan LETAK jaring titik ukur tiap jarak 200 m.
4. INVESTIGASI tanah dan batuan lewat Pengeboran Teliti pada As Bendung yang melengkung ke dalam dengan Radius 1000 m, dan pada jaring titik ukur tiap jarak 100 m untuk PENELITIAN LANJUT.
5.  Perencanaan UTAMA Proyek MENANGKAP AIR DALAM TANAH.
6.Pelaksanaan di Lapangan membuat Canal Pengelak dari tanah dan dari Bronjong Kawat yang disi batu kali, atau karena sikon TERPAKSA  membuat  TEROWONGAN PENGELAK dari beton bertulang.
7. Pelaksanaan TIRAI TAK TEMBUS AIR dengan system B&G di sepanjang As Rencana Bendung yang melengkung ke dalam dengan Radius 1000 m.
8.Pembuatan dan pemasangan Sumur uji di bekas pemboran Teliti dengan pralon 2 dim.
9. Pemasangan Beton Bertulang sebagai penyangga Bendung , ukuran tebal 2,5 m, lebar 10 m panjang sepanjang As Bendung atau SELEBAR SUNGAI DALAM TANAH  .
10. Pembuatan sumur Abadi dekat konstrusi Bendung .dengan ukuran 4m .10 m, tinggi 10m PONDASI SEJAJAR dengan penyangga Bendung yang di buat dari beton bertulang.
11. Pembuatan Bendung tinggi 5 m dari Beton Bertulang, dan Jembatan diatas nya setinggi 3 m.
12. PENUTUPAN  CANAL pengelak atau TEROWONGAN pengelak  dan pengerasan  jalan dengan HOT MIX.
13. Pembuatan Kantor Pengamatan dan Play Ground.
Demikian kami sampaikan, semoga ada manfat nya, kami menyadari ini adalah sekedar pandangan, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, semoga bapak-bapak yang lebih arif sudi meluruskan nya, Amin.

Kediri   Oktober 2011
Hormat kami,
                                                                                                 
[ Ibenu BE ]
Desa Bandar Lor Gg.5b no.29 Kediri
                                                                                                                                                Hp.  0354  5438  002
Tembusan : Kepada
Yth. Yang Mulia Bapak,
1.       Presiden RI.
2.       Menteri PU RI.
3.       Menteri ESDM RI.
4.       Menteri Kesehatan RI.
5.       Menteri Riset & Tehnologi RI.
6.       LIPI.
7.       Para Gubernur di Indonesia.
8.       Semua  Institut & Universitas di Indonesia.
9.       Brantas Jasa Tirta Jatim.
10.   Wali Kota Kediri.
11.   Arsip.

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sikahkan Posting Saran atai kritikan maupun komentar pada form di bawah ini