BILA ANDA INGIN MENDOWNLOAD TEKS DARI BLOG SAYA, SILAHKAN DI DOWNLOAD, CARA2 MENDOWNLOAD ADALAH SBB:

1. PILIH TULISAN YANG AKAN DI DOWNLOAD
2. SETELAH ANDA KLIK, ANDA AKAN DI BAWA KE SITUS ADF.LY, KLIK SKIP AD
3. ANDA AKAN DI BAWA KE MEDIAFIRE.COM, KILK LINK DOWNLOAD THIS FILE UNTUK MENDOWNLOAD

Sabtu, 22 Oktober 2011

BUDIDAYA LELE


Dari : Bapak Ibenu B.E.
Alamat : Kelurahan Bandar Lor, Gang 5b, no : 29.
Kecamatan : Mojoroto
Kabupaten : Kediri
Propinsi : Jawa Timur, Indonesia


Kepada : Yth, Radio Ranesi Negara Belanda Kerajaan.











PAPER : PERCOBAAN

BUDAYA IKAN LELE ,MEDIA AIR KOTOR


UNTUK :
-       MAKAN TERNAK UNGGAS
-       SANITASI LINGKUNGAN
-       DIRGAHAYU 56 TAHUN 1995 KEMERDEKAAN RI
















BUDAYA LELE AIR KOTOR


BAB 1. PEMBUKAAN

BAB II. PENELITIAN
1.    Pengamatan kehidupan lele
2.    Pengembang biakan
3.    Makanan
4.    Menghilangkan bau
5.    Bibit lele
BAB III. PEMANFAATAN LELE AIR KOTOR
1.    Makanan ternak
2.    Konsumsi “ Bumbu Rujak Lele”
3.    Olah raga pemancingan
4.    Sanitasi Lingkungan
5.    Pupuk kandang mutu tinggi
BAB IV. PERENCANAAN KONSTRUKSI KOLAM LELE AIR KOTOR
BAB V. KESIMPULAN

Renungan : Penyerahan diri :
  Tuhan kami dan Allah kami, Ambillah segalanya yang menjauhkan aku dari-Mu, dan mohon lengkapilah aku dengan sesuatu agar aku lebih layak untuk menghadap kepada Mu. Amin….
























BAB 1 PEMBUKAAN

Bermula dari tugas kami menjaga elevasi banjir kali Brantas awal tahun 1995. Bekerja sehari semalam melihat tiap satu jam sekali ketinggian air banjir.
Oleh karena menungu lama, kami membawa peralatan pancing dan malam itu mendapatkan 7 ekor ikan, bader, wagal, lele, wader, jendil, dll.
Paginya ikan itu kami peruti, ternyata ketujuh ikan itu memakan tinja manusia. Akhirnya kami mengadakan penelitian di pasar Setono Getek, ternyata ikan dari kali brantas itu ada 14 jenis, semuanya memakan tinja manusia kecuali ikan kutuk. Dari penilitian ini akhirnya kami mempunyai kesimpulan bahwa ikan bisa dipelihara dengan diberi makan tinja.
     Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat lewat makanan bergizi dan sanitasi lingkungan dan juga untuk menanggulangi kenaikan harga makanan ternak khususnya makanan unggas dan ikan, maka dengan ini kami mengadakan percobaan – percobaan dan sedikit penelitian terhadap pembudi dayaan ikan lele lewat media air kotor dan tinja manusia dimana ternyata mendapatkan sesuatu yang cukup positif untuk dikembangkan dalam skala besar.
     Lele mempunyai alat pencernaan yang unik, ialah mampu mencerna tinja dan bahan-bahan makanan yang sudah membusuk, terutama tinja manusia untuk perkembangan hidupnya.
     Hal ini yang kami yakini sebagai suatu kesempatan untuk merubah suatu bahan buangan yang menjijikkan menjadi bahan makanan yang bergizi tinggi.
     Penduduk pulau Jawa ± 100 juta orang memproduksi tinja kira-kira 100 juta x 2 ons/hari. 10 ribu ton/hari, kalau hal ini dibudidayakan mampu menghasilkan lele 60 ton/hari atau senilai ±120 juta/hari, suatu sumbangan dana yang tak terkirakan.
     Kegunaan lain ialah sanitasi lingkungan, sebab dengan ada nilai ekonominya maka masyarakat akan tidak membuang tinja di sembarang tempat. Dan lebih lanjut akan menunjang kualitas air tanah.

Kediri, 17 agustus 1995

 Penulis,
                                   A.IBNU
                                   NIP. 110 019 345






























BAB II. PENELITIAN SEDERHANA

BAB II. 1. PENGAMATAN KEHIDUPAN LELE
§  Ikan lele yang terkenal ada 3 jenis
Jenis air tawar : lele lokal, lele dumbo
Jenis air payau : lele laut (cat fish)
§  Ikan lele mampu hidup didalam air jernih maupun air yang kotor, termasuk pemakan segala, dari bahan makanan daging-dagingan, sayuran, buah, tinja, lumut,m insecta dan micro bilogi(bakteri pembusuk pada tinja manusia yang jumlahnya jutaan).
§  Dialam terbuka kegiatan hidupnya dimalam hari, dia mampu bergerak 10-20 m dari air untuk mencari makanan.
                       
                      2. PENGEMBANG BIAKAN
§  Ikan lele berkembang biak melalui telur, ikan yang sudah dewasa hidup berpasangan disuatu lubang yang seringkali dibuatnya sendiri (lele ngendil dalam bahasa jawa).
§  Yang betina bertelur didasar lubang dan yang jantan membuahi, mereka bergantian menjaga telurnya.
§  Diwaktu kecil ikan lele memakan lender induk dan jantanya, sampai mereka mampu mencari makan sendiri.
§  Induk lele mampu bertelur 5.000 s/d 10.000 butir dan sebagian besar menetas, akan tetapi yang mampu hidup sampai dewasa hanya ±30% saja sebab banyak predator yang memakannya termasuk induk dan jantanya.
§  Dengan cara pembiakan buatan, dimana pembesaran anak-anak lele dilindungi terhadap predator, pemberian makanan cukup dan bergizi dan pengairan yang baik ilaha bebas polusi dan cuku O2 maka ana-anak lele mampu hidup ±90% dari telur yang ada.

         3. MAKANAN
§  Khususnya lele air kotor maka makanan pokok dalam penelitian ini ialah tinja manusia (sisa dapur, bangkai tikus, ayam, ular dan lain-lain).
§  Dan makanan tambahan sisa-sisa makanan, sayuran.
§  Tinja manusia merupakan bahan makanan  dari sisa buangan tubuh dan bakteri pembusuk(yang merupakan protein hewani).
§  Tubuh manusia normal hanya mampu menyerap antara (30-50)% sari-sari makanan yang ada didalam makanan sehari-hari berarti (70-50)% terbuang (kita baca dari majalah kesehatan).
§  (70=50)% inilah yang dicerna lagi didalam perut lele dan dimanfaatkan untuk hidupnya.
§  Agar supaya sari makanan didalam tinja tidak rusak oleh bakteri-bakteri pembusuk maka sesegera mungkin dikonsumsi oleh lele. Biasanya dalam hitungan detik untuk berat 2 ons tinja.

         4. BAU AIR KOTOR
§  Dari percobaan ternyata air kotor mengelurkan bau busuk (H2S) ialah proses pembusukan dari tinja lele yang tertumpuk di dasar kolam.
§  Dengan cara dialirkan air bersih ternyata bau itu hilang, jadi dalam hal ini perlu adanya air yang menerus ditambahkan di dalam kolam terus.
§  Oleh karena sekarang hampir semua jenis sabun mandi  memakai bahan antiseptis maka dalam penelitian lain lele tidak sehat dan mati dengan badan membengkak(keracunan).
§  Maka untuk mengatasi hal tersebut air yang masuk kedalam kolam haruslah air bersih. Air bekas air mandi tidak boleh masuk kedalam kolam.
§  Pembersihan kamar mandi ialah dengan sabun dan sikat, kalau perlu disiram air panas.
§  Air bekas cucian karena kadar soda sabun tinggi, juga menganggu kesehatan lele maka perlu diadakan pemisahan agar air cucian pakaian tidak masuk ke kolam lele.
§  Untuk keperluan sanitasi lingkungan maka air luapan kolam disalurkan kedalam resapan, yang biasa dibuat tepat di bawahnya.

5. BIBIT LELE
§  Untuk keperluan budi daya lele air kotor, bibit lele paling kecil seberat ±0,5 ons/ekor, hal ini diambil sebab saat itu lele sedang giat-giatnya mengadakan pertumbuhan disegala umur hidupnya maka sebegitu tinja turun kekolam langsung diserap dan dihabiskan.
§  Dari percobaan kolam ukuran (2,5 x 2,5 x 0,7) m3 ideal untuk 100-200 ekor bibit lele. Dalam satu keluarga/lima orang memproduksi tinja ± 2 kg/hari.
§  Dalam waktu 3 bulan bobot lele sudah mencapai 3 s/d 5 ons / ekor.

contoh gambar
volume air ± 7 m3 idealnya dalam 1 m3 air diisi 100 bibit lele. 1 kg bibit sebesar ibu jari ±16 ekor – 20 ekor. dalam waktu 4 bulan menjadi ±60kg. senilai sekarang 1kg = Rp. 12.000 - Rp. 72.000 suatu yang baik untuk mendongkal kesejahteraan ekonomi rakyat kecil.



































BAB III. PEMANFAATAN LELE AIR KOTOR

BAB III. 1. MAKANAN TERNAK
              Dalam percobaan anak ayam, yang sudah berumur 7 hari sangat senang makan daging lele air kotor, caranya ialah lele diperuti terus di garang sampai matang setelah dingin dipotong-potong dan langsung diberikan pada ayam. Hasilnya cepat besar dan tidak mudah terserang penyakit, dilaksanakan pula terhadap ayam burus,ayam ras, bebek dan lain-lain dengan hasil yang sama baiknya.

          2. KONSUMSI “BUMBU RUJAK LELE”
§  Aroma lele air kotor kalau langsung digoreng, umpamanya terasa aneh ialah pedas dan lengur, sehingga tidak enak dimakan, dari beberapa kali percobaan dan tanya sana sini, akhirnya cara menghilangkan rasa yang aneh itu ialah :
§  Setelah diperuti lele pipotong-potong melintang tipis kira-kira setebal 1cm-1.5cm, daging lele dijepit dan di panggang diatas api, bisa api kompor (asal warna api biru) atau api dari arang sampai matang, daging lele dibilas air jeruk.
§  Setelah itu daging lele dimasak seperti biasa, ialah yang istimewa “Bumbu rujak” ternyata kelezatannya sama dengan lele yang dibesarkan dengan makanan buatan.

3. UNTUK OLAH RAGA PEMANCINGAN
     Dalam olah raga pemamncingan biasanmya diambil lele yang besar kira-kira seberat 1/2 kg keatas, maka dengan cara kita tambah umur sampai ±6 bulan lele bisa seberat 2 s/d 4 kg/ekor.

4. SANITASI LINGKUNGAN
     Ada kecenderungan air limbah dari system WC(biasa) LEBIH KOTOR atau lebih banyak mengandung bakteri colly (bakteri pembusuk). dari pada air limbah dari system kolam air kotor.
     Yang berarti dengan sistem kolam air kotor kita bisa mengahsilkan ikan dan menekan bakteri colly dalam air tanah. Kelihatan dari warna limbah cair WC biasa kuning lengket dan dari kolam lele air kotor warna putih kebiruan. Penelitian dari Kabupaten Kediri perbandingannya 100: 40 adanya bakteri colly.
     Betapaun kecilnya nilai ekonomi atas suatu barang kalau itu ada pasti orang akan mengejarnya contohnya : puntung rokok, kardus-kardus bekas, pecahan plastic, dan lain-lain, karena ada nilai ekonomi banyak orang mencarinya.
     Demikian pula tinja yang dulu orang jijik melihatnya kalau mereka tau cara memanfaatkannya dan ternyata menghasilkan uang pasti orang mau mengerjakannya.
Kalau masyarakat mau mengerjakan system budi daya lele lewat air kotor maka otomatis tidak buang air disegala tempat, yang berarti pencemaran dan penyebab penyakit bisa lebih ditekan. Terutama TCD.

5. PRODUKSI PUPUK KANDANG MUTU TINGGI
     Tinja lele mengendap didasar kolam dan sebagian terbawa ke resapan merupakan pupuk kandang mutu tinggi, dalam waktu satu tahun. Dalam percobaan kami terdapat kira-kira 5 cm endapan lunak dan endapan hitam lengket tapi tidak berbau dan ternyata merupakan pupuk yang baik setelah kami cobakan kepada beberapa tanaman pot.

























BAB V. KESIMPULAN


  1. Tinja yang merupakan bahan buangan bisa dirubah menjadi bahan makan lewat media lele.
  2. Disamping berdampak nilai ekonomi, budi daya lele air kotor berdampak meningkatkan kesehatan masyarakat.
  3. Mudah dilaksanakan dengan modal yang relative kecil, terutama membuat kolam harus sungguh kedap air agar tidak terjadi pencemaran yang berdampak lebih berat.  
  4. Oleh karena penelitian laboratorium kurang akurat,  maka kami berharap diadakan penelitian lebih lanjut terutama sehubungan kualitas air tanah.
  5. Demikianlah dalam hidup ini seharusnya kita peduli akan apapun disekeliling kita, terus menerus berfikir dan berusaha memanfaatkan apapun demi kesejahteraan hidup demi mendongkrak KEMISKINAN.Amin.



Kediri, 17 agustus 1995




PENULIS

IBENU .B.E


NIP : 110 019 345


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sikahkan Posting Saran atai kritikan maupun komentar pada form di bawah ini